Loading...
Jl. Poros Makale Makassar No.Km. 11, Kec. Mengkendek, Kab. Tana Toraja, Sulawesi Selatan 91871

DETAIL BERITA

gambar detail berita

IBADAH AKHIR PEKAN, JUMAT 23 FEBRUARI 2024

IAKN TORAJA
2024-02-23

MENGKENDEK – Jumat, 23 Februari 2024 bertempat di Lobby Lantai 1 Rektorat IAKN Toraja, Dosen dan Tenaga Kependidikan mengikuti Ibadah Akhir Pekan. Ibadah ini dilaksanakan setiap hari Jumat yang dimulai Pukul 09.20 Wita.

Bertugas sebagai penyampai Firman, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Bapak Dr. Frans Paillin Rumbi, M.Th.  mengambil Tema “Emosi dalam Doa” yang diambil dari ayat Alkitab Lukas 18: 9-14. Mengawali khotbahnya, beliau menjelasakan bahwa Doa merupakan bagian hidup kita. Doa bukan hanya sebagai rutinitas kita. Dalam Iman Kriten dikatakan bahwa melalui Doa kita berkomunikasi dengan Tuhan.

Merujuk dari Injil Matius 7:7 dikatakan bahwa “melalui Doa Allah menjawab yang kita minta, cari dan harapkan.  Yang menarik ialah bahwa dalam Doa, emosi bermain. Faktor emosi tidak hanya mempengaruhi kondisi psikologis kita tetapi emosi yang kemudian diungkapkan dalam bahasa dan bukti kasih kita yang memperlihatkan bagaimana kita sampai pada titik mutlak membangun hubungan intim dengan Tuhan,” tutur Bapak Frans.

Ayat 12 dalam pembacaan kita saat ini memperlihatkan kepada kita tentang 2 (dua) cara mengungkapkan emosi, perasaan, dan komunikasi kepada Allah. Orang Farisi datng dengan emosi yang menggebu-gebu, emosi yang membanggakan diri, dan menganggap diri lebih besar. Orang Farisi datang dengan menonjolkan siapa dirinya, perilakunya, kebikan dirinya, dan menganggap dirinya di hadapan Tuhan. Sementara orang kedua yang ditampilkan oleh Yesus dalam perumpaan ini yakni sang pemungut cukai dimana ia berdiri jauh-jauh dan tidak berani melihat keatas.

Sang pemungut cukai ini memperlihatkan bagaimana ia menempatkan dirinya dihadapan Tuhan. “Ini memperlihat sikap hidup bahwa kita harus membawa diri kita dalam kerendahan hati dan membawa diri kita dalam rasa malu dihadapan Tuhan. Kita harus ingat bahwa pencapaian apapun dalam hidup kita, tidak akan berharga kalau kita tidak menyadari bahwa semuanya berasal dari Tuhan. Malulah kita ketita menganggap diri paling besar, dan paling baik dari yang lain, karena setiap kita pasti punya cela. Oleh sebab itu, setiap kita tetap butuh pertolongan dari Tuhan. Dan pengaharapan itulah yang hendaknya kita bawa dihadapan Tuhan melalui Doa dalam segala bentuk keterbatasan kita bukan dalam kemegahan,” tegasnya.

“Doa perlu diungkapkan dengan emosi yang benar. Demikian pun dengan perasaan ketika menghadap Tuhan mesti perasaan yang baik. Mengungkapkan emosi dengan baik akan menuntun kita merasakan perjumpaan dengan Allah dalam Doa. Mengelola emosi dengan baik harus menimbulkan keinginan kuat untuk mengubah hidup. Mengelola emosi dengan benar dalam berdoa, akan menuntun kita memperkuat spiritualitas kita kepada Allah,”pungkanya.

Adapun Dosen dan Tenaga Kependidikan yang juga bertugas dalam Ibadah Akhir Pekan kali ini yakni Koordinator Prodi Misiologi, Bapak Rinaldus Tanduklangi, M.Pd. sebagai Liturgis, Pemain Musik oleh Bapak Zefanya Sambira, M.Pd., Ibu Imelda Tandiarrang, SE sebagai Operator LCD, dan Kolektan oleh Bapak Stepanus Pakan, S.Ag.

Setelah Ibadah dilanjutkan penyampaian dari Kepala Biro AUAK, Ibu Estuningsih, SH., MM., kemudian dilanjutkan oleh Dekan Fakultas Teologi dan Sosiologi Kristen, Bapak Syukur Matasak, M.Th. selaku Plh. Rektor.