Mengkendek, HUMAS IAKN Toraja ---- Kemah Pandega IX Perguruan Tinggi yang mempertemukan peserta dari Perguruan Tinggi Se-Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat resmi dibuka di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja yang bertempat di Aula Bukit Kasih, Rabu (20/08/2025).
Kegiatan kemah Pandega IX Perguruan Tinggi se-Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (SulBar) Tahun 2025 yang diadakan di kampus IAKN Toraja berlangsung selama 7 (tujuh) hari yakni 19 s.d 25 Agustus 2025. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud penguatan toleransi dan moderasi beragama sesuai dengan visi dan misi Kementerian Agama.
Kemah Pandega adalah kegiatan perkemahan yang dirancang khusus untuk anggota Pramuka golongan Pandega. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan, kemandirian, dan kepedulian sosial para peserta. Kemah Pandega merupakan salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat bagi para Pramuka Pandega untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, serta membangun jaringan dan kerjasama dengan peserta Kemah lainnya.
Upacara pembukaan yang digelar di Aula Bukit Kasih IAKN Toraja, dipimpin langsung oleh Rektor IAKN Toraja, Dr. Agustinus, M.Th., selaku pembina upacara. Dalam sambutannya, Rektor menekankan pentingnya peran generasi muda, khususnya anggota Pandega dalam menjaga kerukunan antarumat beragama dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
Panitia menginformasikan bahwa kemah ini tidak hanya bertujuan mengasah keterampilan teknis rramuka saja, tetapi juga menanamkan semangat gotong-royong, empati, dan tanggung jawab sosial di kalangan mahasiswa.
Kegiatan ini diikuti oleh beberapa pandega dari berbagai Perguruan Tinggi dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yakni UIN Palopo, IAIN Parepare, STAI DDI Parepare, UNISAD Sengkang, STAIN Majene, UKI Toraja, dan IAKN Toraja salaku tuan rumah. Kehadiran peserta dari lintas wilayah diharapkan mendorong jejaring pramuka serta memperluas peluang kolaborasi antar institusi perguruan tinggi.
Dengan dibukanya Kemah Pandega IX ini, penyelenggara kegiatan berharap peserta pulang tidak hanya membawa keterampilan seputar kegiatan pramuka yang lebih baik, tetapi juga komitmen yang lebih kuat untuk mempraktikkan toleransi dan moderasi beragama dalam kehidupan di kampus maupun masyarakat.
Dokumentasi & Narasi : Rusdin
Editor : AR.