Mengkendek, Humas IAKN Toraja ---- Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja melaksanakan ibadah akhir pekan yang merupakan kegiatan rutin setiap minggunya. Tujuan ibadah ini adalah untuk meningkatkan spiritualitas dan memotivasi pegawai untuk bekerja lebih semangat, tekun, dan efektif. Ibadah yang diikuti oleh Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan IAKN Toraja ini, dilaksanakan di Lobby Lt. 1 Gedung Rektorat, Kamis (25/09/2025).
Ibadah dengan tema "Menghidupi Kesementaraan" dari Kitab Pengkhotbah 1:1-3, 12-14 menekankan tentang kefanaan dan kesementaraan hidup di bawah matahari. Dalam kitab Pengkhotbah ini membahas tentang kebingungan dan kelelahan dalam mencari makna hidup di dunia yang fana. Pengkhotbah menekankan tiga hal yakni Pertama, berbicara tentang berjalannya waktu (ada yang pergi dan ada yang datang tapi bumi tetap ada), Kedua, nasib semua orang sama (di dunia ini hanya sementara). Kesementaraan Hidup, Pengkhotbah menekankan bahwa segala sesuatu di bawah matahari adalah sia-sia (Pengkhotbah 1:2). Hidup di dunia ini bersifat sementara dan tidak kekal. Ketiga, kita tidak bisa mengendalikan seluruhnya apa yang ada dalam kehidupan ini karena segala sesuatu tidak bisa diprediksi.
“Yang kita dapatkan pada teks ini yakni, Pertama: kesementaraan ini mengajarkan kita tentang pentingnya kesia-siaan atau kesementaraan, pentingnya memiliki kualitas sehingga hidup bukan sekedar tentang kuantitas waktu tetapi kesementaraan ini akan mengajarkan kita untuk memikirkan mutu dari sebuah kehidupan (menghargai hidup). Kedua: belajar hidup dalam Kairos Allah (kesempatan yang tepat menurut kehendak Tuhan atau momen rahmat dari Tuhan), bahwa setiap momen/kesempatan yang diberikan Tuhan untuk kita tidak akan terulang. Ketiga: belajar untuk menikmati hidup, menikmati kesementaraan. Bagian ini mengajarkan kita menikmati setiap momen yang Tuhan beri walaupun hidup hanya sementara tetapi kita dapat menghidupinya,” tutur Karnia Melda Batu Randan, M.Th.
Dengan tema "Menghidupi Kesementaraan", ibadah ini mengajak untuk merefleksikan tentang kefanaan hidup dan mengarahkan hidup kepada hal-hal yang memiliki nilai kekal di hadapan Tuhan agar kita tidak terlena oleh kesia-siaan dunia ini. Marilah mengarahkan hidup kita kepada Tuhan yang kekal. Dengan memahami kesementaraan hidup, kita dapat hidup dengan bijak dan fokus pada hal-hal yang memiliki nilai kekal di hadapan Tuhan
Dokumentasi : Rusdin
Narasi : AR.