Mengkendek, Humas IAKN Toraja -- Mengakhiri pekan kerja, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja melaksanakan Ibadah Rutin Akhir Pekan kerja yang dilaksanakan setiap hari Kamis di Lobby Lt. 1 Gedung Rektorat.
Ibadah dipimpin oleh Dr. Calvin Sholla Rupa, M.Th. sebagai pelayan firman yang mengangkat tema "Dosa karena Lidah", dengan pembacaan Nats Alkitab dari Yakobus 3:1-12.
Dalam khotbahnya, pelayan firman menyampaikan agar kita berhati-hati menggunakan lidah. "Bapak/ibu melalui pembacaan kita saat ini, Yakobus mengajarkan agar kita berhati-hati menggunakan lidah (yang dimaksudnya ialah perkataan atau setiap kata yang kita ucapkan). Mengapa demikian?. Karena dari mulut yang satu atau dengan lidah kita memuji Tuhan dan dengan lidah kita bisa mengutuk atau menghina sesama kita," tutur Dr. Calvin.
Lidah diibaratkan sebagai "kekang pada mulut kuda" (Yak. 3:3) yang berfungsi untuk mengendalikan kita; lidah juga diibaratkan sebagai kemudi kapal (Yak. 3:4-5a) yang walaupun kapalnya sangat besar dan digerakkan oleh angin yang sangat besar tetapi itu dapat dikendalikan oleh kemudi kecil tergantung kemauan dari jurumudi tersebut, demikian pun dengan lidah kita yang kecil tetapi bisa mengendalikan tubuh kita: dan yang ketiga lidah diibaratkan sebagai api (Yak. 3:5a-6), yang mana meskipun lidah sebagai anggota tubuh yang kecil tetapi lidah bisa merusak, menghacurkan dan menimbulkan perselisihan. Karena itu, Yakobus mengajarkan kita supaya mempergunakan lidah dengan baik atau mengucapkan kata-katanya yang bisa membangun.
Ada beberapa hal penting yang bisa dipelajari dari teks yang kita baca saat ini, yakni
- Ada saatnya kita akan mempertanggungjawabkan setiap ucapan kita (Ay. 1).
- Tidak ada seorangpun yang luput dari kesalahan dalam ucapan (Ay. 2). Penghargaan dan penilaian orang tentang kita tercermin dari ucapan kita.
- Orang menilai kita dari setiap ucapan (Ay. 11-12). Apa yang kita ucapkan merupakan cerminan atau muncul dari hati kita. Apa yang kita pikirkan dan rasakan, itu yang kita ucapkan sehingga melalui ucapan, oranglain bisa menilai dan mengetahui siapa kita.
"Bapak/ibu, melalui perenungan firman Tuhan saat ini, Yakomus mengajarkan agar kita senantiasa menggunakan lidah atau mengucapkan kata-kata yang sifatnya membangun dan membuat kita bisa maju bersama sehingga dimanapun kita berada, keberadaan kita bisa diterima baik oleh orang lain karena kita mampu menjaga lidah atau ucapan kita," pungkas Dr. Calvin.
Dokumentasi : Y. Tonno
Narasi : AR.