Mengkendek, Humas IAKN Toraja — Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja kembali menggelar ibadah akhir pekan hari kerja yang bertempat di lobbi Lantai 1 Gedung Rektorat. Kamis, 8 Mei 2025.
Ibadah yang mengangkat tema “Sukses Tapi Gagal” ini dipimpin oleh Desti Samarenna, M.Th. sebagai pelayan firman, dengan pembacaan dari Kitab Injil Lukas 12:16-21. Dalam penyampaian khotbahnya, Desti menekankan empat pesan utama dari Firman Tuhan yang telah dibaca yakni “orang kaya dan orang bodoh”, dengan ilustrasi Tuhan Yesus tentang seorang yang sangat sukses dalam pekerjaannya namun gagal.
Ia adalah seorang petani yang: cerdas, bijak, rajin & tekun, jujur, kaya dan mempunyai visi. Menurut standard dunia, petani dalam Lukas 12 ini adalah orang yang sangat sukses, amun Tuhan Yesus menyebut petani ini dengan istilah “bodoh”. Tepatnya : petani ini sukses secara dunia, tapi gagal masuk sorga. Mengapa hal ini terjadi? Karena:
Pertama, tidak ada Tuhan dalam hidup petani ini. Dalam Lukas 12:17-21 ini, ada sebanyak 14 kali muncul kata aku/ku. Ini menandakan bahwa petani ini sama sekali tidak melibatkan Tuhan dalam hidupnya. Banyak orang yang secara mata dunia dipandang sebagai orang sukses, menjalani hidup seperti petani ini, katanya “aku tidak punya waktu untuk Tuhan” yang ada hanyalah waktu untuk diri sendiri saja!. Yang harus kita ketahui bahwa betapa pun dunia memandang kita sebagai orang sukses, namun jika kita tidak mengingat dan melibatkan Tuhan dalam kehidupan kita, maka di hadapan Tuhan tetap dipandang sebagai orang yang gagal & bodoh!.
Kedua, petani ini tidak sadar ada masa kekal terbentang di hadapan dirinya. Ia membuat rencana-rencana yang hebat, seolah-olah ia akan hidup sejuta tahun lagi. Ia sama sekali tidak sadar tentang masa kekal yang harus ditempuh manusia entah di sorga atau neraka. Pertemuan dengan Tuhan adalah sebuah janji yang pasti dan tidak dapat dibatalkan; ini adalah pertemuan yang menentukan masa kekal seseorang (Ibrani 9 : 27).
Ketiga, petani ini berpikir bahwa uang dapat membeli segalanya. Dengan harta berlimpah, ia pikir dapat membeli semua kesenangan duniawi, tetapi petani ini tidak tahu bahwa ada satu hal yang tidak bisa dibeli dengan uang yakni hidup kekal.
Keempat, petani ini kaya di hadapan manusia, namun tidak kaya di hadapan Allah. Ada orang sukses dan kaya di hadapan manusia tapi miskin di hadapan Tuhan. Contohnya ialah petani sukses dalam Lukas 12 ini, dan kisah si kaya dan Lazarus dalam Lukas 16. Tuhan Yesus menginginkan supaya kita mengumpulkan harta di sorga “menjadi kaya di hadapan Allah” (Matius 6 : 19 – 20).
Dokumentasi : Rusdin
Narasi : AR.